Written by cnathael@blog.com
Posted in:
Kecepatan
F1 Racing |
Cover F1 Racing Indonesia, Desember 2006
(Special Edition: Thank's Michael)
|
Redaktur | Alan Henry, Peter Windsor, Tom Clarkson (edisi Inggris)
Munawar Chalil, Deddy Hermawan (edisi Indonesia) |
Kategori | Olahraga |
Frekuensi | bulanan |
Penerbit | PT Quadra Media Publika (di Inggris Haymarket) |
Pertama terbit | 2000 (di Inggris 1995) |
Negara | Indonesia (asli Inggris) |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Situs resmi | http://www.f1racing.co.uk/ |
F1 Racing adalah sebuah franchise
majalah yang berasal dari
Inggris. Majalah F1 Racing merupakan salah satu majalah olahraga bermotor yang diterbitkan oleh Haymarket Motoring, yang merupakan anak perusahaan dari perusahaan penerbitan ternama Inggris, Haymarket Magazine, Ltd. Selain F1 Racing, grup Haymarket mempunyai beberapa terbitan lain seperti Autosports, Rally XS (berhenti karena alasan finansial pada awal
2005 lalu), dan masih banyak lagi.
F1 Racing adalah majalah F1 pertama (dan satu-satunya hingga saat ini) didunia. Pada 2001, bos besar F1
Bernie Ecclestone sempat mempublikasikan penerbitan majalah resmi
Formula 1 berjudul The Grand Prix Magazine, namun kurang laku dipasaran dan terpaksa berhenti pada awal
2004 lalu.
Satu-satunya saingan F1 Racing kini hanyalah The Red Bull Bulletin, yaitu sebuah majalah intern terbitan Red Bull. Sayangnya, majalah ini hanya terbit secara eksklusif di paddock F1 dan tidak tersedia di penjual majalah terdekat.
Saat ini majalah F1 Racing diterbitkan di 35
negara dalam 21
bahasa, dan didistribusikan di 110 negara. Sehingga tidaklah berlebihan jika majalah ini memasang slogan dan mengklaim diri sebagai
Majalah Formula 1 Terlaris di Dunia dalam setiap edisinya.
Sejarah F1 Racing
Pertama kali majalah F1 Racing terbit adalah pada bulan Maret 1996, bertepatan dengan Grand Prix Australia di sirkuit
Albert Park,
Melbourne. Saat itu, hanya
Inggris,
Kanada, dan
Jerman yang bisa menikmati majalah ini. Namun seiring perjalanan waktu, majalah F1 Racing mulai masuk kenegara-negara lain, salah satunya adalah
Indonesia.
Di Indonesia, majalah F1 Racing pertama kali terbit pada bulan
Mei 2000. Di pasaran, edisi pertama F1 Racing Indonesia langsung laris seperti kacang goreng. Sebelum edisi versi
bahasa Indonesia terbit, para pecinta balap F1 di Indonesia ‘hanya’ bisa membaca edisi
impor F1 Racing versi Australia dalam
bahasa Inggris, dan tentunya harga majalah F1 Racing Australia jauh lebih mahal dibanding versi Indonesia.
Harga majalah F1 Racing versi Indonesia ketika pertama kali terbit adalah Rp. 20.000,00. Namun kini setelah
inflasi mata
uang, kenaikkan harga komoditas tertentu, serta yang utama yaitu kenaikan bahan bakar minyak (BBM), maka harga satu eksemplar majalah F1 Racing Indonesia adalah Rp. 30.000,00. Mulai Maret 2008, harga majalah F1 Racing Indonesia kembali naik menjadi Rp. 35.000,00.
Isi majalah
Segmen kalangan pembaca F1 Racing bervariasi, baik dari golongan muda ataupun tua, pelajar/mahasiswa atau pegawai/karyawan. Hal ini disebabkan isi (content) dari majalah F1 Racing yang lebih mendetail dan lengkap soal isu-isu seputar dunia Formula 1, baik di dalam trek ataupun di luar trek ketimbang berita serupa dari beberapa majalah atau tabloid yang juga membahas soal Formula 1.
Untuk
berita didalam trek, majalah F1 Racing berisikan
wawancara eksklusif dengan para
pembalap atau petinggi tim. Selain itu ada juga segmen berita-berita singkat dari paddock
sirkuit yang dirangkum dalam rublik “pit pass”.
Untuk diluar trek, majalah F1 Racing sering menampilkan
artikel analisa tentang suatu masalah atau hal-hal lain yang berkaitan dengan tim atau pembalap. Seperti contohnya, kasus ‘Stepney-gate’ antara Ferrari vs. McLaren pada musim 2007 lalu yang dilaporkan langsung dari ruang sidang
FIA. Selain itu, artikel-artikel feature diluar trek seperti acara liburan pembalap atau berita-berita unik seputar pembalap juga sering ditampilkan. Tak ketinggalan artikel mengenai ulasan teknik atau perkembangan teknologi dari sebuah tim F1 yang disarikan langsung dari markas tim itu sendiri.
F1 Racing Man of the Year Awards
Salah satu acara tetap F1 Racing adalah penganugerahan Man of the Year (MOTY) bagi para pembalap atau kru tim yang telah berprestasi sepanjang musim. Pemungutan suara dalam ajang ini ditentukan oleh Anda sendiri, jadi Anda bisa bebas memilih siapa favorit Anda dalam poling via
internet ini.
Ada 14 kategori yang bisa Anda pilih dalam penyelenggaraan poling MOTY setiap tahunnya, dan berikut adalah kategori-kategori yang bisa Anda pilih:
- Start of the Year (pemenang 2007 oleh Kimi Raikkonen –atas startnya yang bagus di GP Hungaria)
- Pit Crew of the Year (2007 oleh pit crew tim Ferrari)
- Qualifier of the Year (2007 oleh Lewis Hamilton)
- Rookie of the Year (2007 oleh Lewis Hamilton)
- Overtake of the Year (2007 oleh Takuma Sato –atas aksi menyalip Fernando Alonso di GP Kanada)
- Most Improved Team of the Year (2007 oleh BMW-Sauber)
- Most improved Driver of the Year (2007 oleh Nico Rosberg)
- Technical Director of the Year (2007 oleh duet Mario Almondo dan Luca Baldiserri dari Ferrari)
- Team Principal of the Year (2007 oleh Jean Todt dari Ferrari)
- Car of the Year (2007 oleh McLaren MP4-22)
- Person of the Year (2007 oleh Lewis Hamilton)
- Drive of the Year (2007 oleh Kimi Raikkonen –di GP Inggris)
- Driver of the Year (2007 oleh Lewis Hamilton)
- Man of the Year (2007 oleh Lewis Hamilton)
Pertama kali poling F1 Racing MOTY diselenggarakan adalah pada akhir musim 2000. Saat itu
Michael Schumacher terpilih sebagai Man of the Year yang pertama. Ajang MOTY ini oleh sebagian pembalap dijadikan ‘pelipur lara’ bilamana mereka gagal di kejuaraan
dunia.
Sebelum musim 2007, pihak F1 Racing menyediakan sebuah situs khusus yaitu
f1racingawards.com, namun entah kenapa di MOTY edisi 2007 mereka tidak memakai lagi situs tersebut. Poling MOTY tahun 2007 sendiri akhirnya digabungkan kedalam situs resmi F1 Racing Inggris,
f1racing.co.uk.
Kontroversi
Majalah F1 Racing juga tidak luput dari kontroversi. Banyak pembaca dari negara-negara non-Inggris mengkritik F1 Racing pada beberapa bulan terakhir ini. Alasannya simpel, pemberitaan Lewis Hamilton yang terlalu berlebihan, dan cenderung lebih banyak menyombongkan dan mengistimewakan Lewis Hamilton dibanding pembalap lain. Bahkan saat tulisan feature MOTY 2007 saja (yang dimenangkan Hamilton), Hamilton mendapat jatah tiga halaman layaknya seorang juara dunia. Sementara ketika Michael Schumacher atau Fernando Alonso menjadi juara dunia dan MOTY, feature tentang kemenangan MOTY mereka sangat minim, yaitu satu halaman saja. Lucunya, berita kemenangan Kimi Raikkonen selaku juara dunia F1 2007 malah mendapat porsi yang sangat minim. Jelas hal ini membuat beberapa fans Kimi di berbagai negara marah dan melayangkan surat keluhannya kepada redaksi majalah F1 Racing pusat di Inggris.
Tim Ferrari dan Fernando Alonso adalah salah satu dari beberapa contoh yang terus menerus dikompori oleh F1 Racing. Untuk Ferrari, F1 Racing sering menuliskan bahwa tim F1 asal Italia tersebut selalu merengek pada FIA layaknya anak kecil. Sedang untuk Alonso, F1 Racing menulis bahwa Alonso ‘takut’ dikalahkan oleh ‘anak ingusan’ bernama Lewis Hamilton pada musim 2007 lalu, sehingga Alonso mengeluarkan jurus-jurus kotor yang akhirnya mengakibatkan McLaren didiskualifikasi dari klasemen konstruktor 2007 lalu (padahal fakta sebenarnya adalah bukti 780 halaman salinan desain Ferrari yang dicuri oleh pegawainya sendiri bernama
Nigey Stepney dan diberikan kepada temannya di McLaren,
Mike Coughlan).
Pada April 2005, F1 Racing juga mendapat kritikan karena menampilkan foto ‘jari tengah’ pada salah satu artikelnya. Masih diedisi April 2005, ada juga artikel wawancara dengan
Paul Stoddart (mantan bos
Minardi) yang memakai judul “The Regulations is F**k”, secara vulgar dan tanpa sensor.
Lalu pada edisi Maret 2002, salah seorang penulis F1 Racing Inggris, Tom Clarkson sempat membuat tulisan yang isinya sedikit menyinggung
Eddie Irvine. Kontan Irvine marah, dan dalam kolomnya di tabloid Sun Inggris, Irvine menulis: “Saya akan membabat habis tulisan majalah F1 Racing, sebab tanpa alasan dan fakta yang jelas mereka suka mengolok-olok seseorang.” Pihak F1 Racing Inggris sendiri akhirnya meminta maaf pada Eddie Irvine di sebuah keterangan pers dalam majalah edisi bulan berikutnya.
Kegiatan amal
F1 Racing pernah menyantuni korban
bencana alam tsunami 2004 di kawasan
Asia Tenggara. Bahkan pihak F1 Racing Inggris memberikan bantuan khusus kepada salah seorang staf F1 Racing Indonesia yang kebetulan berasal dari Aceh. Dimana pada musibah itu, dia kehilangan 7 anggota keluarganya.
Negara penerbit F1 Racing
Dan berikut adalah daftar negara yang menerbitkan majalah F1 Racing (data sampai Januari 2008):
0 komentar:
Posting Komentar