Waktu begitu cepat berlalu, dan sudah berapa ruang yang telah kita masuki. Ruang dan waktu adalah akumulasi dari tahapan seorang manusia hingga dia pada tahap sekarang dan masa depan. Ruang dan waktu adalah akumulasi dari orang tua, sahabat, teman dekat dan mereka yang menjadikan hidup kita lebih bernilai. Ruang dan waktu selalu bergerak, kadang bisa diduga, kadang tidak bisa ditebak. Ruang dan waktu adalah saksi dari sebuah perjalanan, bahkan perjalanan itu sendiri.
Entah siapa yang menggerakkan ruang dan waktu? Manusia seringkali membuat rencana di ruang mana mereka berada, dan waktu untuk memasukinya. Manusia seringkali bermimpi tentang sebuah ruang dan waktu sebagai puncak perjalanan mereka. Sebagian manusia merasa menguasai ruang dan waktu, sebagian yang lain merasa di libas dan menjadi korban. Perjalanan manusia seringkali perjalanan untuk saling memperebutkan ruang dan waktu.
Entah siapa yang menggerakkan ruang dan waktu? Proyeksi ruang dan waktu kita rancang untuk masa depan. Tapi, pada titik tertentu proyeksi kita meleset jauh. Kita yakin bahwa sebuah ruang dan waktu di masa depan kita tersebut adalah yang terbaik. Tapi, ternyata ada skenario yang lebih baik. Kita merasa bahwa cerita ruang dan waktu yang kita singgahi sekarang bukanlah yang kita harapkan. Tapi, cerita masa depan siapa yang tahu.
Entah siapa yang menggerakkan ruang dan waktu? Ruang dan waktu bergerak dalam sebuah alur. Ruang dan waktu adalah cerita wayang yang berisi skenario, lakon wayang, dan akhir cerita. Sedangkan cerita wayang tidak akan bergerak kalau tidak ada Sang Dalang. Entah skenario apalagi yang ada di depan mata. Kita ini hanya para wayang pengemban amanah Sang Dalang. Toh, pada akhirnya cerita usai, dan wayang-wayang tersebut dimasukkan oleh Sang Dalang ke dalam kotak kembali.
Clik View web
0 komentar:
Posting Komentar