Ucapan Berbahagia adalah bagian dari kotbah Yesus di bukit yang isinya mengandung nasihat tentang arti kebahagiaan yang sejati. Kotbah di Bukit yang disampaikan oleh Yesus terdapat dalam kitab Matius (Matius pasal 5-7).
Ucapan-ucapan kebahagiaan yang diajarkan Yesus ini bertolak belakang dengan nilai-nilai yang dipegang banyak orang saat itu -- bahkan juga di masa kini.
Selain Matius, Lukas juga memuat kumpulan Ucapan Berbahagia ini. Perbedaannya adalah di dalam tulisan Lukas, selain mengucapkan "Berbahagialah", Yesus juga mengucapkan kata-kata yang keras yang dimulai dengan "Celakalah"
| Bagian dari seri artikel tentang Kekristenan | |
| Dasar Yesus Kristus Gereja · Teologi Tritunggal · Injil Dispensasionalisme Para Rasul · Kerajaan Sejarah Kekristenan Alkitab: Injil: Perjanjian Lama Perjanjian Baru Apokrifa: Deuterokanonika Ajaran: Sepuluh Perintah Allah Kotbah di Bukit: Ucapan Berbahagia Doa Bapa Kami Hukum Kasih Amanat Agung Gereja Kristen: Gereja Katolik Gereja Katolik Latin Gereja Katolik Timur Gereja Ortodoks Timur Gereja Ortodoks Oriental Gereja Timur Asiria Protestanisme Topik-Topik Dalam Kekristenan: Nestorianisme · Miafisitisme Kalender Denominasi Kristen Maria · Klausa filioque Gerakan agama Kristen Ibadat Kristiani: Misa Liturgi Suci Kepercayaan yang terkait: Agama Abrahami Gerakan Rastafari | |
| “ | Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu. | ” |
Copyright 2010 Tian
Theme designed by Lorelei Web Design
Blogger Templates by Blogger Template Place | supported by One-4-All

0 komentar:
Posting Komentar