Written by cnathael@blog.com
Posted in:
Biografi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Zinedine Yazid Zidane (
IPA:
[ˌzineˈdin jaziːd ziˈdan];
bahasa Arab: زين الدين زيدان,
Zainuddin Zidan lahir
23 Juni 1972) yang terkenal dan populer dengan
nickname Zizou adalah seorang
pesepak bola Perancis keturunan
Aljazair. Posisinya adalah
gelandang menyerang. Memulai karir sebagai pemain di klub
AS Cannes, ia kemudian bermain di
Bordeaux,
Juventus dan terakhir
Real Madrid. Ia pensiun dari sepak bola klub pada tahun 2006 dan pensiun dari
tim nasional sepak bola Perancis setelah
Piala Dunia 2006.
Setelah penampilan yang sangat fantastis di
Piala Dunia 1998 dan
Piala Eropa 2000, tidak sedikit publik sepak bola yang menganggapnya sebagai pemain terbaik di dunia. Kelebihan dan keahliannya melakukan
dribbling dan penguasaan bola sering membuat pemain lawan merasa frustasi karena sulitnya merebut bola darinya. Pelatih-pelatihpun beranggapan bahwa memaksakan
man-to-man marking terhadap Zidane adalah pekerjaan sia-sia. Bahkan produsen olahraga asal Jerman
Adidas membuat "formasi baru" yakni 4-Zidane-2.
Pada 1993, Zidane menikah dengan
Véronique Zidane (kelahiran Lentisco), seorang mantan pedansa
Perancis dan model
Spanyol [2] Keempat anaknya: Enzo (lahir
24 Maret 1995
Perjalanan karir
Zizou dilahirkan di
Marseille dan dibesarkan di
La Castellane. Walaupun lahir di
Marseille, Zizou belum pernah bermain untuk
Olympique de Marseille. Karir Zizou dimulai pada usia 14 tahun, anak dari imigran Aljazair ini terlihat oleh seorang pencari bakat dan ditawari tempat di Akademi AS Cannes. Selama di liga Prancis, Zizou bermain untuk
AS Cannes dan
Bordeaux, sebelum dibeli oleh
Juventus sebesar £3 juta.
Pada tahun
2001 Zizou ditransfer dari klub
Italia,
Juventus F.C. ke
Real Madrid dengan kontrak selama 4 tahun. Biaya transfer sebesar €66 juta, membuat ia menjadi pemain sepak bola dengan transfer termahal di dunia. Ia mencetak gol kemenangan 2-1 melawan klub
Jerman,
Bayer Leverkusen pada 2001-2002 Final
Champions League di Glasgow di
Hampden Park. Tahun berikutnya di
Piala Dunia 2002 ia hanya tampil sekali membela Perancis karena didera cedera. Dalam turnamen tersebut, Perancis tidak berhasil mencetak satu golpun dan terpuruk di dasar grup pada babak pertama sehingga gagal lolos ke babak berikutnya.
Tahun
2004 setelah
Piala Eropa 2004 berakhir, Zidane pensiun dari sepak bola internasional, namun saat Perancis mengalami kesulitan untuk meloloskan diri ke
Piala Dunia 2006, Zidane mengumumkan pada Agustus 2005 bahwa ia akan kembali bermain di tim nasional. Perancis akhirnya lolos, tetapi Zidane yang baru melalui musim yang dipenuhi cedera di Madrid, memutuskan bahwa ia akan mundur setelah Piala Dunia tersebut berakhir.
Pada tanggal
25 April 2006, Zizou secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mundur dari klub dan
tim nasional sepak bola Perancis setelah
Piala Dunia 2006.
[3]
Pada tanggal
7 Mei 2006 Zizou memainkan pertandingan terakhir sebagai tuan rumah untuk
Real Madrid di
Stadion Santiago Bernabéu. Pemain Real Madrid memakai baju kaos khusus yang bertanda "ZIDANE 2001 - 2006" tertulis di bawah logo klub. Seperti yang dapat diduga, pendukung Real Madrid memberikan dia sambutan yang hangat dan mendukung Zizou sepanjang pertandingan. Pertandingan ini melawan
Villarreal CF dan, sayangnya untuk Zizou, hasil terbaik yang diperoleh Real Madrid adalah seri 3-3. Zizou mencetak gol kedua untuk Real Madrid tanpa perayaan besar-besaran. Zizou menukar baju kaosnya dengan
Juan Roman Riquelme, pemain
Villarreal CF dan
gelandang Argentina. Pada akhir pertandingan, pendukung Real Madrid mengucapkan selamat jalan untuk Zizou dengan memberi ia tepuk tangan panjang, yang membuatnya menitikkan air mata.
[sunting] Piala Dunia 2006
Pada dua pertandingan awal
Piala Dunia 2006, ia tampil buruk dan bahkan harus absen pada pertandingan ketiga akibat akumulasi kartu kuning. Zidane kemudian menunjukkan kembali permainan terbaiknya di babak-babak berikutnya, dimulai dari pertandingan melawan
Spanyol digugurkan 3-1, lalu
Brasil ditaklukkan 1-0, dan kemudian
Portugal dikalahkan 1-0. Dengan bentuk permainannya saat itu, banyak yang berharap bahwa Zidane akan menggantung sepatu dengan indah dengan mengalahkan
Italia di final, namun karirnya berakhir pahit saat ia dikartu merah wasit
Horacio Elizondo pada pertandingan final akibat menanduk bek Italia,
Marco Materazzi di bagian dada.
Walaupun karir sepak bolanya berakhir pahit Zidane terpilih sebagai pemain terbaik Piala Dunia
2006 versi
Fédération Internationale de Football Association dan para wartawan yang meliput ajang tersebut dengan mendapat 2012 poin, kapten Italia
Fabio Cannavaro di posisi dua dengan 1977 poin dan pemain Italia lainnya,
Andrea Pirlo di posisi tiga dengan 715 poin. Alasan ia dipilih menjadi pemain terbaik karena berhasil menampilkan penampilan yang menawan serta menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam membawa Perancis yang terseok-seok di babak penyisihan grup sampai ke babak final. Pelatih
Perancis Domenech dan sang "Kaisar"
Beckenbauer membela keputusan FIFA untuk tetap memberikan gelar tersebut meskipun Zizou dianggap melakukan tindakan bodoh tersebut terhadap Materazzi. Materazzi mungkin dianggap mengatakan kata-kata yang sangat menyinggung pemain terbaik dunia 3 kali tersebut sehingga membuat ia menjadi emosi dan akhirnya melakukan tindakan tersebut.
Menurut laporan
BBC, pemilihan Pemain Terbaik dilakukan pada masa istirahat setelah babak pertama. Koresponden BBC, Gordon Farquhar, berpendapat bahwa "jika kita menanyakan kepada para wartawan yang telah melakukan pemilihan tersebut setelah pertandingan berakhir - apakah mereka akan mengubah suaranya - mungkin mereka akan melakukannya."
[4]
Lagu berjudul
Headbutt yang terinspirasi dari serudukan kepala Zinedine Zidane ke dada
Marco Materazzi di final
Piala Dunia 2006 menjadi lagu yang paling terkenal di
Perancis. Dalam dua setengah pekan awal, ada 80.000 pengunduh lagu tersebut di situs.
Gelar yang diperolehi
Zidane, pemain yang telah memenangkan semua kejuaraan bergengsi di dunia, adalah seorang juara sejati. Gelar yang telah dia persembahkan kepada
Perancis dan klubnya antara lain:
Zidane tiga kali terpilih sebagai
Pemain Terbaik Dunia (1998, 2000, 2003) dan sekali sebagai
Pemain Terbaik Eropa (1998) serta sebagai Pemain Terbaik
Piala Dunia 2006.
Lain-lain
Pada tanggal 6-8 Juli 2007, Zidane datang ke Indonesia dalam rangka sebagai Duta grup
Danone untuk program sepak bola anak-anak dunia
[5].
0 komentar:
Posting Komentar