Eurofighter Typhoon adalah sebuah
pesawat tempur multi peran
delta-
canard bermesin ganda super lincah, dirancang dan dibuat oleh sebuah konsorsium negara-negara Eropa yang dibentuk pada
1983. Dalam rancangan dia menyerupai pesawat tempur modern Eropa lainnya,
Dassault Rafale Prancis dan
Saab Gripen Swedia. Karena kombinasi kelincahan, fasilitas stealth dan sistemnya yang modern dia dipandang luas sebagai pesawat tempur hebat.
Sejarah Pengembangan
Demonstrasi penerbangan pada WTD61
Jerman Pada
1979 BAE Inggris dan
MBB Jerman membuat proposal
European Combat Fighter. Pada Oktober 1979
Dassault Perancis bergabung dan studi tiga negara ini dinamakan
European Combat Aircraft (ECA) , pada saat ini nama
Eurofighter pertama kali digunakan . Pada
1981 Proyek ini berakhir karena beberapa hal, Perancis memaksa untuk menjadi pemimpin pada proyek ini. Inggris menginginkan mesin
RB199 yang digunakan sedangkan Perancis lebih menyukai
Snecma M88 .
Kemudian tiga perusahaan yang bermitra membuat
Tornado dalam
Panavia yaitu BAE, MBB, dan
Aeritalia meluncurkan program
Agile Combat Aircraft (ACA), pada April
1982. Program ini menghasilkan pesawat demostrator ACA yaitu
Experimental Aircraft Programme (EAP) pada
1983.
Pada 1983 Inggris, Perancis, Jerman, Itali dan Spanyol meluncurkan program
Future European Fighter Aircraft (FEFA). Pesawat ini memiliki kemampuan
take Off dan
landing dengan jarak pendek (
STOL) dan perang diluar jangkauan mata (
beyond visual range, (BVR)). Pada
1984 Perancis memasukan kebutuhannya akan versi kapal induk dan menginginkan posisi sebagai pemimpin dalam program ini. Inggris , Jerman Barat dan Itali memilih untuk keluar dari program dan memulai program EFA baru.
Di
Turin pada
2 Agustus 1985, Itali, Jerman Barat, dan Inggris setuju untuk melanjutkan Eurofighter. Pengumuman ini mengkonfirmasi bahwa Perancis dan Spanyol memilih untuk tidak menjadi anggota proyek. Dikemudian hari dengan tidak mempedulikan desakan dari Perancis, Spanyol bergabung kembali pada September 1985. Perancis secara resmi mengundurkan diri dari Proyek Eurofighter dan melanjutkan proyeknya sendiri yang dikemudian hari menjadi
Dassault Rafale.
Pada tahun
1986 EAP terbang untuk pertama kalinya, pekerjaan mendesain dalam 5 tahun kedepan menggunakan data dari EAP. Pembelian awal adalah: Inggris 250 pesawat, Jerman 250, Itali 165, dan Spanyol 100. Prosentase bagian produksi mengikuti jumlah pembelian - British Aerospace (33%), Daimler-Benz (33%), Aeritalia (21%), dan Construcciones Aeronáuticas SA (CASA) (13%).
Pada 1986 juga didirikan
Eurofighter Jagdflugzeug GmbH untuk mengatur proyek ini dan
EuroJet Turbo GmbH, aliansi dari
Rolls-Royce,
MTU Aero Engines,
FiatAvio (sekarang
Avio), and
ITP untuk mengembangkan mesin
EJ200.
Dalam pengembangan banyak sekali pertentangan, misalnya pada
1990 terjadi perdebatan besar dalam pemilihan radar, Inggris, Spanyol, dan Itali menginginkan ECR-90 (
Ferranti Defence Systems) sedangkan Jerman menginginkan memakai radar MDS2000 (
Hughes,
GEC-Marconi,
AEG). Polemik berakhir setelah Inggris menggaransi bahwa GEC boleh membeli Ferranti Defence Systems, sehingga membuat GEC tidak lagi mendukung pengembangan MDS2000.
Akhirnya Peter Weger kepala tes pilot Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB) dapat menerbangkan prototipe pesawat ini (kemudian dikenal sebagai Eurofighter EF 2000) pada
27 Maret 1994 di
Bavaria setelah ditahun 90-an kita melihat pertentangan-pertentangan hebat dalam pembangunan pesawat ini. Pertentangan itu meliputi banyak hal, contohnya adalah masalah pembagian pekerjaan, spesifikasi pesawat dan bahkan partisipasi tiap negara dalam proyek ini.
Ketika kontrak produksi final ditandatangani pada
1997, pembelian total adalah sebagai berikut: Inggris 232, Jerman 180, Itali 121, and Spanyol 87. Produksi kemudian juga dialokasikan menurut jumlah pembelian: British Aerospace (37%), DASA (29%), Aeritalia (19.5%), dan CASA (14%).
Ringkasan Produksi
Negara | Tahap 1 | Tahap 2 | Tahap 3 | Total |
Austria | 0 | 18* | 0 | 18 |
Jerman | 44 | 68 | 68 | 180 |
Italia | 29 | 46 | 46 | 121 |
Arab Saudi | 0 | 48 | 24 | 72 |
Spanyol | 20 | 33 | 34 | 87 |
Inggris | 55 | 89 | 88 | 232 |
TOTAL | 148 | 302 | 260 | 710 |
*) Kelihatannya Austria akan memerima 6 pesawat Tahap 1 , dan kemudian 12 pesawat Tahap 2.
0 komentar:
Posting Komentar